Senin, 05 Januari 2015

Bagaimana perilaku konsumen terhadap pembelian online

 Dari hasil DS-Research yang dipublikasikan akhir bulan kemarin, bisa dilihat juga ada beberapa faktor dominan yang bisa ditingkatkan oleh para pelaku e-commerce, salah satunya adalah ‘trust’. Tingkat kepercayaan konsumen dalam membeli barang secara online masih harus terus ditingkatkan. Trust menjadi faktor paling dominan ketika responden ditanyakan tentang apa yang bisa ditingkatkan dari layanan e-commerce. Demikian juga untuk alasan kenapa responden tidak membeli barang secara online, sebagai besar responden mengatakan isu keamanan dari situs e-commerce adalah yang paling berpengaruh kenapa mereka tidak membeli barang secara online.
Hal ini juga berhubungan dengan perilaku pembelian dan jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen dalam membeli barang secara online, dari majalah Marketeers edisi Juni 2011 disebutkan bahwa hasil riset yang mereka lakukan, barang terbesar yang dibeli secara online adalah Fashion & Apparel, Waizly Darwin Chief Operation dari Marketeers, mengatakan dalam presentasi beberapa waktu yang lalu bahwa salah satu sebab produk pakaian menjadi pilihan dalam berbelanja online adalah harga yang murah atau tidak terlalu mahal, jadi jika ada kesalahan atau kegagalan dalam proses pembelian resiko kehilangan tidak begitu besar.
    Resiko yang lebih kecil berhubungan dengan tingkat kepercayaan, semakin percaya konsumen pada penyedia layanan e-commerce semakin mau mereka untuk berbelanja dengan jumlah harga yang lebih besar. Hasil DS-Research pun tidah jauh berbeda, barang yang paling banyak dibeli adalah pakaian dan sepatu, jumlah pengeluaran untuk belanja di e-commerce antara Rp. 100.000 – Rp. 500.000 adalah jumlah pengeluaran tertinggi dari responden.
Perkembangan sistem pembayaran dan semakin banyak bermunculannya pelaku e-commerce yang juga mengedukasi para konsumen dan penjual akan mendukung perkembangan e-commerce, namun beberapa hal seperti layanan dari e-commerce itu sendiri, antara lain yang berhubungan dengan keamanan belanja dari konsumen juga harus ditingkatkan dan terus dipelihara, karena perilaku pembelian konsumen tentu akan dipengaruhi atas hal ini.
Anda dapat mengunduh secara gratis DS-Research dengan topik “How Indonesia’s Youngsters Use E-Commerce” pada tautan ini.

Memahami karakter konsumen akan memudahkan anda sebagai pengusaha untuk memasarkan produk.
Online merupakan market yg horizontal. Siapapun bisa online. Tanpa mengenal usia, latar belakang, atau jenis kelamin.
Semua jenis usaha terhampar menjadi satu diantara ratusan ribu usaha yg ditawarkan online.
Ada keterbatasan dimana penjual tidak dapat menjual langsung kepada market yg dituju.
Tapi ada 7 kesamaan umum yg terdapat pada jenis pembeli online Indonesia:
1.Penyuka gratisan.
Siapapun suka gratisan. Adanya gratisan di toko online anda, akan menjadi minat tersendiri untuk target.
Pengganti gratisan bisa menggunakan bonus saat belanja. Misalnya di kaskus, seringkali penjual memberikan bonus stiker Kaskus.
2. Penyuka Diskon/Voucher.
Terbukti meledak pada situs2 daily deals yg seringkali menawarkan produk dgn diskondan voucher.
Hindari naikkan harga baru didiskon kemudian. Ngecek harga sekarang tinggal googling. Kecuali produknya unik dan terbatas.
3. Search & search.
Setidaknya ada 10 hasil di halaman pertama diasil pencarian google. Jika salah satunya anda, siap bersaing dgn yg lain?
Itu kalo anda ada di page 1, bagaimana kalau tidak. Siap bersaing dengan dengan ratusan toko online yg lain?konsumen akan terus mencari.
Karenanya, pastikan toko anda TAMPIL MENARIK dgn penjelasan yg meyakinkan konsumen untuk memilih produk anda.
4. Harga Miring.
Setelah mendapat alternatif beberapa toko, harga terbaik akan menjadi pilihan konsumen.
Harga murah belum tentu jadi pilihan konsumen. Kalo harga produk anda sebanding dgn kualitasnya,konsumen pun gak segan.
5.Takut ditipu.
Kencenderungan ini tetap ada, walaupun tren online shopping sudah exist sejak bbrp tahun lalu.
Cara paling mudah untuk mendapat kepercayaan konsumen adalah exist di social media, dan bergabung di komunitas bisnis & wirausaha.
6. Apa kata teman.
Rekomendasi teman lebih menjaring konsumen ketimbang apa kata iklan.
Jika di twitter, usahakan bisa direkomendasikan oleh orang2 berpengaruh yg memiliki follower2 yg solid (bukan asal follower)
Jika di kaskus, usahakan direkomendasikan oleh moderator dan para ‘sesepuh’ kaskus.
Di toko online, dapatkan rekomendasi para pegusaha dan tokoh online yg popular.
7.Cuma tanya.
Yg ini tipe orang yg hanya ‘berkonsultasi’ kepada anda ttg produk. Siap sabar menghadapi karakter ini.
Gak jarang setelah berulang kali sms dgn anda, calon konsumen batal beli, karena dapat penawaran yg lebih baik di WAKTU BERSAMAAN.
Karenanya selain menjual, anda juga harus siap menjadi ‘konsultan ahli’ sesuai dgn produk anda.
Misalkan anda penjual batik grosir, jgn sungkan berbagi informasi ttg pakaian batik yg berkualitas.
Anda bisa juga sajikan informasi2 ini menjadi sebuah blog di toko online anda. Info2 tersebut menjadi nilai lebih bagi konsumen.

 

0 komentar:

Posting Komentar

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com