Tips Ganti Oli Motor
Pertama-tama
dalam mengganti oli yang harus diperhatikan adalah jarak tempuh kendaraan
tersebut sekitar 2.000 km atau satu bulan sekali mana yang lebih dulu tercapai.
Setelah itu dilihat suhu pada mesin, ada dua pilihan yaitu mengganti oli pada
saat suhu mesin tinggi atau pada saat suhu mesin rendah. Sebenarnya dua-duanya
mempunyai untung dan rugi, misal kita memilih mengganti oli pada saat suhu
panas maka saat itu oli menjadi encer dan kerak oli pun dapat ikut terbuang
bersamaan dengan oli lama dikeluarkan. Kekurangannya adalah biasanya baut oli
menjadi sleg atau tidak pas. Harus hati-hati pada saat memasang kembali baut
tersebut, ada baiknya memasang baut tersebut pada saat kondisi mesin dingin.
Pilihan kedua adalah bila mengganti oli pada saat suhu mesin dingin, resikonya
adalah tidak semua oli akan turun keluar karena oli tersebut masih dalam
keadaan kental karena dingin. Yang ditakutkan adalah bila masih ada sisa oli
yang tertinggal di mesin, bila tersisa maka oli tersebut bisa menjadi materi
yang merusak sil karet didalam mesin. Hal tersebut dapat diperparah bila
pemilik motor melakukan pergantian oli yang berbeda dengan merek sebelumnya,
dikarenakan adanya perbedaan zat adiktif dalam masing-masing merek oli dan bila
dicampur malah akan menjadi zat negatif.
Yang
kedua perlu diperhatikan dalam pergantian oli adalah volume oli yang
dibutuhkan. Setiap mesin mempunayi standar volume oli masing-masing maka dari
itu pastikan untuk memasukkan oli sesuai dengan kapasitas mesin. Bila kurang,
efek yang didapat adalah pelumasan yang tidak maksimal karena tidak semua
bagian mesin dapat terlumasi dengan baik dan akhirnya komponen didalam mesin
akan cepat rusak. Bila kelebihan, efek yang didapat adalah kerja pompa oli akan
berat sehingga pelumasan juga tidak akan maksimal sampai dapat mengakibatkan
pompa oli menjadi rusak. Kemudian yang terkakhir adalah rutin mengecek volume
oli, bila berkurang segera tambahkan. Ukurannya adalah pada dipstick yang
tertera pada tutup oli.

0 komentar:
Posting Komentar